Efesiensi Anggaran, Pertumbuhan Ekonomi dan Strategi Menjaga Kesejahteraan

Foto Yulhendri
Ilustrasi Efesiensi Anggaran, Pertumbuhan Ekonomi dan Strategi  Menjaga Kesejahteraan

Efesiensi keuangan negara merupakan salah satu upaya untuk meng-efektifkan pengeluaran negara untuk memperoleh banyak manfaat yang lebih besar bagi peruntukan lain. Dalam beberapa kesepatan Presiden Prabowo menyampaikan kegunaan efesiensi ini digunakan untuk investasi human capital dalam bentuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Investasi di BPI Danantara. Effesiensi ini secara langsung menjadi kebijakan dari Lembaga pemerintah, dan jalur vertical ke bawahnya dan pemerintahan daerah.

Hampir di Sebagian besar persoalan keuangan dihadapi oleh pemerintahan daerah, terjadi deficit anggaran dan tagihan pada anggaran tahun sebelumnya yang tidak bisa dibayarkan. Pemerintah daerah hanya menjalankan tugas kewajiban pokok dan utama seperti bidang Pendidikan, Kesehatan, dan infrastuktur serta pemukiman. Sementara itu kegiatan yang bersifat administrasi publik dengan berbagai turunannya terjadi pengurangan anggaran yang signifikan, termasuk untuk melakukan perjalanan dinas.

Dampak baik dari kondisi ini, menyadarkan pemerintahan daerah bahwa urusan rumah tangga sendiri dan administrasi harus diminimalisir dan mengutamakan pada pelayanan publik yang dirasakan langsung dampaknya bagi masyarakat. Sekolah, rumah Sakit, energi, air, jalan, jembatan, dan pelayanan publik lainnya yang bersifat basic need Sementara itu untuk kegiatan yang sifatnya serimoni dan tersier hendaklah ditunda. Nah, apa dampaknya kebijakan ini?. Tentu saja berkurangnya belanja pemerintah (Government axpenditure) menyebabkan berkurangnya konsumsi total (aggregate demand) dan secara langsung akan mengurangi pertumbuhan ekonomi.

Walaupun dalam laporan BPS tahun 2025 pada triwulan II tahun 2025 mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,2%, publik meragukan angka tersebut karena beberapa indikasi ekonomi makro Indonesia dan situasi global yang sedang terjadi konflik global dengan perang dibeberapa Kawasan dan perang tarif AS dengan negara-negara mitranya. Walaupun demikian ternyata memang sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia barangkali bersumber dari surplus Neraca Perdagangan internasional yang mencapai pertumbuhannya 25,02% dibandingkan dengan tahun 2024 (sumber: SI-Kemendag). Ternyata dampak konflik global secara emperis memberikan peluang usaha bagi beberapa komiditas non migas Indonesia dalam percaturan perdagangan global.

Advertisement
POSISI 14
Scroll kebawah untuk lihat konten
Walaupun pemerintah menerapkan kebijakan pada pengetatan fiscal dengan kebijakan effesiensi anggaran namun baiknya pemerintah masih menerapkan kebijakan moneter yang ekspansif dengan mempermudah kredit rakyat, tingkat suku bunga pada tingkat yang rendah dan menambah beberapa kebijakan transfer fiscal ke kelompok masyarakat yang paling rentan. Namun kondisi ini tidak begitu mengembirakan pada kelompok kelas menengah, dimana kelas menangah di kejar dengan penerapan pajak yang ketat terhadap PPh. PPN. PPN.BM dan pajak kenderaan.

Membuat kelas menengah makin harus mengencangkan ikat pinggang dalam melalui kehidupan sehari-hari. Ketika tanggal 1 menerima penghasilan, tanggal 5 sebagian uang sudah habis untuk keperluan rutin, dan sambil menunggu penghasilan tambahan dalam bentuk bonus, remunasi, dan sertifikasi profesi untuk bisa bertahan hidup untuk hari-hari menjelang awal bulan berikutnya.

Apa yang bisa kita lakukan agar kita bisa bertahan hidup pada masa ini?. Berikut ini beberapa kiat agar kita tidak stagnasi konsumsi dalam menjalani hidup:

  1. Tunda dulu konsumi untuk keperluan barang-barang yang kebutuhan jangka Panjang
  2. . Cari solusi restrukturisasi hutang atau cari sumber pembiayaan baru yang lebih longgar dari pembiayaan yang selama ini kita jalani.
  3. . Tetap sisihkan pendapatan untuk investasi pada sekolah anak di masa depan
  4. . Kurangi kongko-kongko dengan bestie agar pengeluaran berkurang
  5. Timbulkan bisnis sampingan dalam berbagai sektor yang diminati. Misalnya bagi kita yang berada di daerah, kita gunakan pekarangan atau pun lahan tidur untuk membuat taman pangan, atau model-model yang dikembangkan pada sektor pertanian misalnya Hugelkultur, Terra preta, dan model lain yang cocok.
  6. Investasi di kampung halaman dalam bentuk perkebunan Kopi, Kelapa Sawit atau pun buah-buahan seperti durian, vokad dan lain-lain. (***)
BANNER 3
Tag:
Bagikan

Opini lainnya
BANNER-4
Terkini