Oleh: Dr. Hendri Ainsyah Koto, S.Pd, M.Pd (Alumni UNP)\
Pengabdian UNP untuk Umat dan Bangsa
Cikal-bakal UNP adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Batusangkar yang didirikan oleh Mr. Haji Muhammad Yamin selaku Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia (P.P.K. RI) pada tanggal 23 Oktober 1954. Dalam waktu seminggu, sang Menteri mendirikan tiga PTPG di tanah air yang kelak menjadi sokoguru Lembaga Pendidikan guru dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Republik Indonesia saat ini. Pada hari senin tanggal 18 Oktober 1954, Muhammad Yamin meresmikan pendirian/pembukaan PTPG Malang. Pada hari Rabu tanggal 20 Oktober 1954, Perdana Menteri Ali Sastro Amidjojo bersama Muhammad Yamin meresmikan pendirian/pembukaan PTPG Bandung. Pada hari Sabtu tanggal 23 Oktober 1954, Muhammad Yamin meresmikan pendirian/pembukaan PTPG Batusangkar. Dua dari tiga Dekan PTPG yang didirikan ini adalah orang Minang telah Profesor, yaitu Dekan PTPG Malang Prof. Sutan Adam Bachtiar dan Dekan PTPG Batusangkar Prof. Zainuddin Sutan Keradjaan. Kala itu, pengangkatan seseorang menjadi Profesor harus berdasarkan Surat Keputusan Presiden, tidak seperti sekarang. Profesor dari kalangan bangsa Indonesia waktu itu masih sangat sedikit, sehingga prestise-nya di ditengah masyarakat begitu tinggi. Faktor ke-intelektualan-lah yang membuat dua orang Minang tersebut dipercaya mengemban amanah jabatan Dekan.
Selanjutnya, tak lupa pula pada tanggal 18 November 1955, Muhammad Yamin menghadiri pendirian Fakultas Falsafah dan Hukum di Komplek Perguruan Muhammadiyah Kauman Padang Panjang. Kelak dikemudian hari, fakultas ini dipindahkan ke Jakarta dan menjadi “cikal-bakal” Universitas Muhammadiyah di Indonesia. Pada tahun 1957, fakultas ini menjadi PTPG Universitas Muhammadiyah Jakarta, sekarang jadi Universitas Prof. Dr. Hamka Jakarta atau UHAMKA Jakarta (Arya Pambudi, 2008).
Muhammad Yamin memiliki alasan yang kuat dalam memilih kota Batusangkar sebagai salah satu tempat didirikannya PTPG, karena Batusangkar merupakan kota yang sangat bersejarah “jantung kebudayaan” Minangkabau. Bahkan Muhammad Yamin sekali-kali datang mengajar di PTPG Batusangkar (Buchari Nurdin, dkk, 1979 dan Mestika Zed, dkk, 2018). Didirikannya PTPG tidak hanya di Batusangkar, tetapi juga di kota Bandung, Malang, dan Tondano karena kota-kota tersebut dianggap “pusat kebudayaan” Indonesia. Ada dua gelar untuk lulusan PTPG yaitu gelar Sarjana Muda (B.A/Bachelor of Arts) mengajar di sekolah lanjutan tingkat pertama dan gelar Sarjana Pendidikan (Drs./Doktorandus).
Pada peresmian pembukaan PTPG Batusangkar, hari Sabtu, 23 Oktober 1954, bertempat di bekas Ford Van der Capellen Batusangkar, Muhammad Yamin berpidato “…dengan ini saya buka Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Kota Batusangkar yang ketiga di tanah air Indonesia yang kita junjung tinggi ini”. Pada acara tersebut, Hamka pun berpantun:
Batusangka belantai batu,
Parak jua batimba jalan,
Editor : Marjeni Rokcalva


